Pendahuluan                                                                                                                                         
            Pada akhir abad ke 20, pemikiran pendidikan Islam mulai menampakkan eksistensinya dengan memberikan perhatian pada persoalan yang langsung bersentuhan dengan problematika pendidikan Islam . diskursus pendidikan Islam kontemporer mempunyai telaah yang distingtif dari pemikiran pendidikan Islam klasik maupun abad pertengahan , karena perbedaan tuntutan zaman. Salah satu tokoh pemikir pendidikan Islam kontemporer adalah Hasan langgulung , dimana ia telah memberikan kontribusi pemikiran yang telah tertuang dalam beberapa buku yang kental dengan studi pendidikan Islam.
            Pemilihan sample Hasan Langgulung dalam kajian ini, bukan berarti mengesampingkan tokoh pendidikan Islam lainnya, tetapi penulis memandang bahwa pemikiran Langulung mempunyai corak dan karakteristik yang distingtif partikulatif untuk dikaji , khususnya berkaitan dengan perkembangan pemikiran pendidikan Islam pada paruh kedua abad 20 dan memasuki abad 21.
            Pendidikan Islam bila dilihat dari sisi pentingnya, maka suatu pendidikan yang sangat urgen bagi kehidupan manusia karena terkait langsung dengan segala potensi  yang dimiliki, merubah suatu peradaban , sosial masyarakat dan factor manusia menuju kemajuan diperlukan suatu pendidikan , sebab pendidikan merupakan suatu system yang dapat memberikan kontribusi paradikma baru, patut kiranya Hasan Langulung berpendapat bahwa , Kerja pendidikan lebih bersifat sosial dari pada yang lain, dan bahwa merubah serta memajukan masyarakat merupakan tujuan yang paling wajar. 1
            Dengan konsep pendidikan Islam diharapkan muncul pandangan –pandangan berikut :
a. Konsep pendidikan sekuler tidak sepenuhnya tidak cocok dengan ajaran Islam. Ia mengandung 
 beberapa kebenaran , terutama yang berkenaan dengan iptek yang dapat diterima oleh Islam.
b. Pendidikan Islam harus mulai dari hal-hal dini atau kebiasaan kebiasaan positif .
c. Generasi muda Islam harus belajar sampai ketingkat spesialisasi.
d. Kerja membangun kehidupan duniawiyah melalui pendidikan sebagai perwujudan mengabdi   
     kepada-Nya
 

1 Hasan Langgulung , 1979, Asas-asas Pendidikan Islam , Jakarta; BP hlm. 164
                                                                                                   


Pembangunan kehidupan duniawiyah bukan menjaditujuan final, tetapi  merupakan kewajiban yang diimani dan terksait kuat dengan kehidupan ukhrowiyah dengan ridho Allah Swt.2
Hasan langulung  memberikan definisi Pendidikan Islam  adalah suatu proses spiritual , akhlak intelektual , dan sosial yang berusaha membimbing manusia dan memberinya nilai-nilai , prinsip-prinsip dan teladan ideal  dalam kehidupan yang bertujuan mempersiapkan kehidupan dunia akhirat. 3
            Dari latar belakang tersebut penulis sengaja memaparkan konsep pendidikan Islam menurut Hasan Langgulung; Biografi , corak pemikiran serta konsep pengembangan pendidikan Islam                   


















 


2 Mastuhu. 1999 ,Memberdayakan system pendidikan  Islam,Jakarta, Logos wacana Ilmu, hlm 18
3 Hasan Langgulung , 1993, Asas- asas pendidikan Islam, Jakarta Pustaka Al Husna. Hlm 62
                            
B. Biografi dan Pendidikan Hasan Langgulung
               Hasan Langgulung lahir pada tanggal 16 oktober 1934 , di Rappang, Sulawesi Selatan. Pendidikan Dasar yang ditempuhnya adalah SD Rappanbg ujung Pandang. Setelah itu melanjutkan studinya ke SMP dan Sekolah Menengah Islam di ujung Pandang yang berlangsung dari tahun 1949-1952. Setelah menyelesaikan sekilah menengah , Ia melanjutkan pendidkan ke B.I. Inggris di Ujung Pandang dan mendapat gelar M.A. dalam bidang psikologi dan mental Hygiene di Ein Shams University Kairo  pada tahun 1967. Sebagai puncak studinya , ia berhasil menyelesaikan program Doktor pada University of Georgia Amerika Serikat pada tahun 1971, dengan judul Disertasi: A. Cross Cultural Study of The Child Coneption of Situational  Causality in India, Westem Samao, Mexico, and the United States.4      
            Ia adalah salah sesorang pemikir Muslim Asia Tenggara  yang banyak mencurahkan perhatiannya pada Islamisasi Ilmu Pengetahuan , terutama pada bidang pendidikan  dan Psikologi . Beliau berupaya untuk memadukan pemikiran pemikiran barat modern dengan pemikiran Islam.
C. Dasar Pemikiran Hasan Langgulung
            Dasar (epistemology) yang dijadikan rujukan Hasan Langgulung dalam mengkonstruksi paradigma pemikiran pendidikan Islam adalah : 1) Al Qur’an, 2) Hadits, 3) Ijtihad para Sahabat dan para pemikir Muslim baik klasik maupun kontemporer, 4) Pemikir Barat. Dalam membangun teori pendidikan Islam ia tetap berpegang pada sumber utama ajaran Islam , di samping juga memanfaatkan produk pemikiran barat modern , terutama dalam maslah psikologi, filsafat dan pendidikan , sehingga teori pendidikannya tampak nuansa kontemporer, yaitu upaya pengembangan pendidikan Islam dengan pendekatan multi disipliner. 5

D Corak Pemikiran Hasan Langgulung
            Dalam bukunya yang berjudul Kreativitas dan Pendidikan Islam, Langgulung menulis tentang Psikologi Islam dan kreativitas, sebagai perbandingan dengan teori yang dikemukakan oleh tokoh madzab kemanusiaan, psikoanalisa, Sperman, Guilford dan lain-lain, 6


               
4 Hasan Langulung , 1985, Pendiikan dan Peradaban Islam, Pustaka Al Husna, hlm 248
5 Harun Hadi Wiyono , 1995 Sari sejarah filsafat barat, Yogyakarta , Kanisius, hlm 18
6 Suyudi, 2005, Pendidikan Dalam Perspektif al Qur’an, Mikraj. Hlm. 259

. Di samping itu usaha Hasan Langgulung ini kemudian identik dengan gerakan Islamisasi ilmu pengetahuan , yaitu penguasaan disiplin ilmu modern, penguasaan khazanah Islam, penentuan relevansi Islam bagi masing-masing bidang ilmu modern , pencarian sintesa kreatif antara khazanah dengan ilmu modern, dan pengarahan aliran  pemikiran Islam kejalan yang mencapai penemuan pola rencana Allah .7 . Hasan Langgulung adalah seorang pemikir kontemporer yang menaruh perhatian besar terhadap upaya Islamisasi ilmu pengetahuan, terutama dalam  bidang yang ditekuni yaitu psikologi dan pendidikan. Pemikirannya mempunyai relevansi dengan perkembangan sains dan teknologi, serta mengikuti perkembangan zaman, bahkan dalam tulisannya ia berupaya  mengantisipasi  masa depan, sehingga beliau patut dimasukkan kedalam kelompok modernist. 8
E.  Pemikiran Pendidikan Islam Hasan Langgulung
            Ada Beberapa pokok Pikiran Hasan Langgulung tentang Pendidikan Islam:
1) Hakekat Pendidikan Islam
            Menurut tokoh progrsivisme John Dewey, pendidikan merupakan keharusan dalam kehidupan manusia. Ini berarti bahwa pendidikan merupakan  kebutuhan hakiki, karena manusia tidak bisa hidup secara wajar tanpa adanya proses  pendidikan . 9 . Pada umumnya pendidikan diartikan sebagai pemberian bantuan orang dewasa kepada yang belum dewasa melalui pergaulan, dengan tujuan agar yng dipengaruhi kelak dapat melaksanakan tugas hidupnya sebagai manusia secara mandiri dan bertanggung jawab. Sehingga menurut Langgulung pendidikan dapat dilihat dari tiga segi Pertama segi individu, kedua, masyarakat, dan ketiga individu dan masyarakatatau sebagai interaksi antara individu dan masyarakat . Dari segi individu, ia beranggapan bahwa manusia didunia ini mempunyai kemampuan yang bersifat umum, kemampuan melihat dan mendengar, berbeda beda sesuai derajat masing-masing. Dalam Pengertiasn ini Pendidkkan didefinisikan sebagai proses penemuan dan pengembangan kemampuan. Jadi pendidikan adalah proses menampakkan yang tersembunyi pada anak. Aspek yang tersembunyi tersebut adalah kecerdasan, pribadi, kreatifitas dll. 10
           
7 Ismail Raji al Faruqy, 1982, Islamisasi Ilmu Pengetahuan, Terjm Anas mahyuddin, Pustaka
   Bandung, Hlm. 98
8 Abdurrahman Haji Abdullah ,tt, Pemikiran Islam di Malaysia, Sejarah dan Aliran  Gema Insani
   Press, Hlm. 14            
9 Suyudi, 2005, Pendidikan Dalam Perspektif al Qur’an,.Hlm. 260
10 Hasan Langgulung, 1991, Kreatifitas dan ependidikan Islam   , Jakarta P. Al Husna Hlm. 358
            Menurut Hasan Langgulung Pendidikan Islam sebagai pengembangan potensi pada dasarnya telah diberikan oleh Allah kepada Manusia , sebagaimana firman Allah  yang artinya :
Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan ke dalamnya ruh, (ciptaan) Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud” Q.S. Al Hijr 29.  11
. Sifat sifat Tuhan yang disebut dalam Al Qur’an disimbulkan dengan nama-nama yang indah (al Asmaul Husna)  yang menyatakan Tuhan sebagai Maha Pengasih (al Rahman), Maha Penyayang (al Rahim), dan lain-lain. Bagi Hasan langgulung kalau sifat Tuhan yang berjumlah 99 itu diaktualisasikan pada diri manusia, ia merupakan potensi yang agung.  12
            Sementara pendidikan Islam sebagai warisan budaya, 13  adalah suatu upaya bagaimana memindahkan unsure pokok peradaban dari suatu generasi ke generasi berikutnya supaya identitas umat tetap terpelihara. Sedangkan pendidikan Islam sebagai interaksi antara potensi dan budaya, menurut Hasan Langgulung , sangat terkait dengan konsep fitrah . Fiotroh dapat dipandang dari dua sisi yaitu fitroh sebagai potensi yang melengkapi manusia sejak lahir dan fitrah sebagai  din  yang menjadi tiang tegaknya peradaban Islam, kedua hal tersebut bagaikan dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan  , 14
             Langgulung Menegaskan , jika pendidikan dianggap penting bagi individu dan masyarakat secara umum yang berlaku sepanmjang zaman, maka masyarakat Islam berkewajiban memberi perhatian penuh pada pendidikan. Jadi, pendidikan Islam berusaha mengembangkan manusia seutuhnya, seperti yang berlaku pada system pendidikan lainnya. 15
2) Tujuan Pendidikan Islam
            Hasan Langgulung  menerjemahkan tujuan pendidikan islam kedalam tiga ketegori , yaitu tujuan tertinggi atau akhir (aim) , tujuan umum ( goals) dan tujuan khusus (objectives) . Tujuan umum adalah perubahan yang dikehendaki , yang diusahakan oleh pendidikan untuk dicapai. 16
                               
                               



 

11………………. Al Qur’an dan Terjemahnya.Depag, 2005.
12 Hasan Langgulung , Pendidikan Islam Indonesia Mencari Kepastian Historis, P3M, tt, h ,160
13 Suyudi, 2005, Pendidikan Dalam Perspektif al Qur’an,………..   Hlm. 262
14 Hasan Langgulung, 1991, Kreatifitas dan ependidikan Islam   , Jakarta P. Al Husna Hlm. 367
15 Hasan Langgulung , Asas- asas pendidikan Islam,  Hlm 37
16 Suyudi , Pendidikan Dalam Perspektif al Qur’an,………..   Hlm. 263
            Sedangkan yang dimaksud dengan tujuan khusus adalah perubahan yang diinginkan yang merupakan bahagian tujuan umum . Tujuan khusus ini merupakan realisasi dari pengetahuan , ketrampilan , tingkah laku, sikap dan kebiasaan yang terkandung dalam tujuan akhir dan umum . Menurut Hasan langgulung tujuan pendidikan baik akhir, umum, maupun khusus , semuanya bersumber dari Al Qur’an dan Hadis, tetapi ia telah diungkapkan dalam bahasa dan istilah modern yang dapat dilaksanakan di bangku sekolah.17
            Dalam memperbincangkan tujuan pendidikan  Islam, Langgulung banyak menekankan pada tujuan akhir, karena tujuan ini tidak terbatas pada lembaga pendidikan tertentu , sehingga rumusannya terlihat sangat abstrak dan tidak operasional. Para pemikir Islam kontemporer , kurang memberikan perhatian pada tujuan khusus , bahkan menyerahkan kepada guru dan pemikir pendidikan lainnya.  Berbeda dengan pemikir Barat yang berusaha merumuskan secara jelas tujuan pendidikan khusus tersebut. 18

3) Asas Pendidikan Islam
            Asas pendidikan Islam menurut Hasan langgulung  memiliki nuansa yang distingtif dalam spektrum pemikiran pendidikan Islam, dalam hal ini , ia berbeda dengan pemikir Muslim lainnya. Pendidikan mempunyai asas yang merupakan tempat ia berpijak tegak dalam suatu materi, interaksi, inovasi dan cita-citanya. Adapun asas yang dimaksud adalah :
  1. Asas historis yang memberi bekal kepada pendidik pengalaman masa lalu.
  2. Asas sosial yang memberi kerangka budaya dari mana ia bergerak dan bertolak  dalam upaya memilih dan mengembangkannya
  3. Asas ekonomi yang memberi prospek potensi manusia untuk mengatur keuangan dan bertanggungjawab terhadap anggaran belanjanya
  4. Aspek politik  dan administrasi  yang memberi kemungkinan untuk memilih system , mengontrol, dan memberi arahan kepada semua asas yang lain, 19
                 

 

17 Hasan Langgulung , Manusia dan pendidikan  suatu  Analisa Psikologi, Filsafat dan
     Pendidikan,, Pustaka al Husna, Jakarta, 1989,  hlm. 9
18 Suyudi , Pendidikan Dalam Perspektif al Qur’an,.   Hlm. 263
19 Hasan Langgulung , 1993, Asas- asas pendidikan Islam, .hlm. 6
                                               

4) Kurikulum Pendidikan Islam.
           
            Hasasn Langgulung , dalam membahas kurikulum pendidikan Islam , memberikan definisi seperti pendapat Al Syaibany yaitu:  kurikulum adalah sejumlah pengalaman pendidikan, kebudayaan , sosial, olah raga, dan kesenian yang disediakan oleh sekolah untuk murid, baik didalam maupun diluar sekolah  dengan maksud menolong perkembangan secara menyeluruh , dan merubah tingkah laku mereka sesuai dengan tujuan pendidikan . 20
            Dari definisi diatas, Langgulung berkesimpulan bahwa kurikulum mempunyai empat unsur utama yaitu :
  1. Tujuan yang ingin dicapai oleh pendidikan , yaitu orang yang bagaimana yang ingin diberntuk melalui kurikulum tersebut.
  2. Pengetahuan ( knowledge) , informasi, data aktifitas, dan pengalaman di mana kurikulum  terbentuk yang lazim disebut mata pelajaran.
  3. Metode dan cara mengajar yang dipakai oleh guru , untuk mendorong murid belajar dan membawa mereka kearah yang dikehendaki oleh kurikulum.
  4. Metode dan cara penelitian yang digunakan untuk mengukur dan menilai kurikulum serta hasil proses pendidikan yang direncanakan kurikulum. 21

5) Evaluasi Pendidikan
            Evaluasi pendidikan berusaha menentukan apakah tujuan pendidikan tercapai atau tidak . Evaluasi ini berkaitan dengan pertanyaan “ Bagaimana efektifitas pengalaman belajar dapat dievaluasikan dengan menggunakan tes atau menggunakan prosedur pengumpuln data yang sistematik lainnya. 22
            Dengasn demikian evaluasi sangat penting unruk mengukur sejauhmana  keberhasilan siswa maupun guru dalam proses belajar mengajar.
            Menurut Hasan Langgulung , evaluasi dalam pendidikan Islam adalah mutlak adanya, karena tujuan pendidikan Islam berlaku untuk sepanjang hayat , maka kriteria penilaian  juga harus berlainan  dengan pendidikan  berasal dari falsafah lain. Bukan sekedar lulus ujian saja ,
 

20 Hasan Langgulung , Manusia.hlm 145
21 Ibid hlm 145
22 Suyudi , Pendidikan Dalam Perspektif al Qur’an,  Hlm. 266
namun harus dimasukkan juga kebijaksanaan( wisdom)  dan budi mulia( virtue) sebagai kriteria . Penilaian dalam pendidikan Islam , menurutnya tidak mesti bersifat materialistik,  kalaupun dipergunakan harus ditunjukkan bahwa ia hanyalah sebagai alat bukan tujuan. 23

F. Konsep Pengembangan Pendidikan Islam Hasan Langgulung
            Hasan Langgulung memberikan konsep mengenai pengembangan pendidikan Islam , yaitu:
1) Pendidikan Islam  antara teori dan Praktek
            Memperbincangkan masalah pendidikan dalam cakupan yang luas, dihadapkan pada permasalahan yang dilematis , yaitu apakah pendidikan itu teoritis atau praktis, ataukah keduanya ?  menurut Langgulung keduanya merupakan kesatuan  yang sulit dipisahkan , untuk membangun konstruksi yang berdiri sendiri . Pendidikan, termasuk didalamnya pendidikan Islam, dapat dibedakan menjadi teori dan praktek . Teori pendidikan adalah pengetahuan tentang makna dan bagaimana seharusnya pendidikan itu dilaksanakan , sedangkan praktek adalah pelaksanaan pendidikan secara konkret  24.
            Ilmu pendidikan dalam artian teori, berawal dari pemakaian istilah pedagogik  yang memberikan kesan bahwa pendidikan sebagai konsep dengan latar belakang filsafat yang relevan. Sementara teori pada hakekatnya terdiri atas konsep yang tersusun secara logis, dan sistematis . Sedangkan konsep adalah pengertian yang sifatnya abstrak yang melandasi  praktek. 25
            Pemikiran Hasan Langgulung tentang pendidikan Islam merupakan konsep teoritik  yang dibangun dalam kerangka dasar ajaran Islam. Dengan demikian, dapat dijadikan  rujukan dalam praktek pendidikan Islam . Teori Hasan Langgulung  tentang Pendidikan Islam dan kesehatan mental. 26 . Misalnya, memberikan dasar dalam pelaksanaan pendidikan moral disekolah. Ia menjelaskan bahwa pendidikan moral dalam Islam adalah pengembangan potensi yang disertai dengan amanah .

 

23 Hasan Langgulung , Manusia. hlm 166
24 Imam Barnadib , Dasar-Dasar Pendidikan, Memahami Makna dan Perspektif  beberapa Teori,
     Jakarta , Galia, 1996 Hlm 8.
25 Imam Barnadib , Beberapa Aspek  Subtansial Ilmu Pendidikan, Andi offset,  1996 hlm 8
26  Hasan Langgulung, Beberapa Pemikiran Tentang Pendidikan Islam , Bandung Al Ma’arif,
     1995. Hlm 131
 Langgulung berupaya agar teori pendidikan Islam disertai dengan praktek. Dalam tradisi pemikiran Islam perbincangan tentang teori dan praktek sebetulnya bukan masalah baru. Al Ghozali membagi ilmu menjadi teoritis dan praktis . Bagian teoritis menjadikan keadaan  (wujud) diketahui sebagaimana adanya, sementara bagian praktis  berkenaan dengan tindakan manusia , yang bertujuan mencari aktifitas manusia yang kondusif bagi kesejahteraannya dalam kehidupan sekarang dan nanti. 27
Oleh karena bagi Hasan langgulung , pendidikan Islam adalah mencakup teori dan praktek . Keduanya bukan untuk dipertentangkan secara dikotomis, tetapi merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

2) Pengembangan Ilmu Pendidikan Islam

            Masalah pengembangan ilmu (pengetahuan ) Islam , termasuk didalamnya Ilmu Pendidikan Islam, merupaka tema urgen yang harus segera dicarikan solusinya . Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan krisis dalam konstruksi epistemologis pemikiran keislaman . Ilmu Pendidikan Islam hingga saat ini masih disibukkan dengan identitasnya sebagai paradigma ilmu . Ketinggalan ilmu pendidikan Islam sulit diatasi hanya dengan bantuan ilmu keislaman tradisional , tetapi perlu dilengkapi dengan ilmu keislaman baru, yang lazim disebut dengan ilmu sosial keislaman. 28
            Secara konseptual dapat dijelaskan bahwa ilmu pengetahuan keislaman , yang termasuk didalamnya adalah ilmu pendidikan Islam , pada dasarnya lahir sebagai konsekwensi dari usaha manusia , baik untuk memahami realitas kehidupan , maupun untuk menyelesaikan permaslahan hidup yang dihadapi , serta melestarikan hasil usaha yang dicapai oleh hasil generasi sebelumnya. Usaha tersebut terakumulasi sedemikian rupa sehingga membentuk tubuh ilmu pengetahuan yang memiliki struktur  tersendiri. Struktur  ilmu tersebut  selalu berubah sesuai dengan perubahan manusia baik dalam mengidentifikasi dirinya, memahami alam semesta  dan cara berpikirnya.


27 Osman Bakar, Hierarki Ilmu Membangun Rangka Islamisasi Ilmu, Terj Purwanto, Mizan,
     Bandung, 1997 hlm 232
28 Suyudi , Pendidikan.hlm 269
                                                               
            Ilmu pendidikan Islam bukan merupakan bangunan abadi, karena ilmu sebenarnya merupakan sesuatu yangtidak pernah selesai, meskipun ia didasarkan pada kerangka objektif, rasional, sistematis, logis dan empiris. Dalam perkembangannya ilmu tidak lepas dari mekanisme keternukaan terhadap koreksi. Kebenaran ilmu bukanlah kebenaran absolute tetapi relative, yang menuntut untuk mencari alternatif pengembangannya. 29

3) Paradigma Ilmu Pendidikan Islam
            Menurut Hasan Langgulung tema Pendidikan Islam bisa mencakup hamper segala macam pmanusia. Pendidikan ini juga bisa berarti usaha mencari ilmu  , memberi ilmu atau mengajarkan ilmu , yang mencakup segala aktivitas manusia yang berpautan dengan budaya dan peradaban , tetapi bisa juga sangat sempit yang hanya mencakup satu disiplin ilmu , salah satunya ilmu pendidikan , yang merupakan cabang pengetahuan kemanusiaan. 30
            Demikian luas makna pendidikan Islam, sehingga perlu adanya klasifikasi konsep pendidikan islam dan ilmu pendidikan Islam. Membangun paradigma pendidikan islam berarti membangun sistem ilmu pengetahuan yang Islami. Dengan demikian ilmu pendidikan Islam merupakan paradigma ilmu pengetahuan atau disiplin ilmu yang membahas masalah pendidikan yang berdasar pada islam, baik berupa wahyu maupun pemikiran. Ilmu pendidikan Islam , berguna untuk memperoleh gambaran tentang pola piker dan pelaksanaan pendidikan Islam. Ia merupakan kerangka berpikir teoritis yang mengandung konsep ilmiah tentang pendidikan Islam.
            Menurut Hasan Langgulung , paradigma ilmu, termasuk ilmu pendidikan Islam , adalah kerangka teoritis , atau cara memahami alam, yang telah digunakan oleh sekelompok  ahli sains sebagai pandangan hidup , berkorelasi dengan ilmu pendidikan Islam, terdapat perbedaan antara sains pendidikan dan sains fisikal yang menghendaki penciptaan satu model epistemologi khas yang  memenuhi keperluan dalam sains pendidikan. Sedang dari sisi substansi pendidikan sebagai ilmu , dapat dikaji melalui tiga sisi yaitu individu, masyarakat dan interaksi antara individu dan masyarakat. 31
                                 

 

29 Suyudi , Pendidikan.hlm 269
30 Hasan Langgulung , 1993, Asas- asas pendidikan Islam,.hlm. 7
31 ibid hlm 329

4) Pendekatan Ilmu Pendidikan Islam

            Ilmu pendidikan Islam sebagaimana ilmu yang lainnya , seyogyanya dikembangkan secara dinamis dengan maksud untuk menjadi lebih maju dan berkualitas. Sda dua pendekatan yang dapat dikemukakan dalam hubungan ini, yaitu pendekatan tertutup dan terbuka . Pendekatan pertama memandang pendidikan sebagai hal ikhwal rumah tangga sendiri. Sedangkan pendekatan terbuka menganggap pendidikan sebagai hal ikhwal yang bukan urusan rumah tangga sendiri, melainkan sebagai kontekstual terhadap lingkungan yang relevan . Pendidikan sebagai hal yang empiric , lebih tepat didekati dengan menggunakan pendekatan terbuka, yaitu pendekatan multi disipliner. 32
            Para ahli ilmu sosial dan ke-islaman , dapat mengamati dengan cermat aktivitas manusia dalam kaitannya dengan pendidikan , sehingga menemukan unsur yang menjadi komponen terjadinya perilaku. Ilmu sejarah mengamati proses terjadinya perilaku, sosiologi menyoroti posisi manusia yang membawanya kepada perilaku , dan antropologi memperhatikan terbentuknya pola perilaku itu dalam tatanan nilai yang dianut dalam kehidupan manusia. Hasan Langgulung dalam mengkonstruk teori pendidikan Islam memanfaatkan pendekatan multi disipliner ini. Dalam beberapa tulisannya  tentang pendidikan Islam , menyoroti pendidikan Islam dengan kacamata psikologi dan filsafat, juga menggunakan pendekatan  histories dan teorinya tentang kesehatan mental, ia memakai telaah psikologi , tasawuf dan filsafat Islam. 33         
5) Modernisasi Pendidikan Islam.
            Berkaitan dengan modernisasi pendidikan Islam , perlu berpegang pada causa finalis untuk menjadikan proyeksi kemasa depan, yang berorientasi pada lima hal :
  1. Pendidikan Islam harus mengintegrasikan antara ilmu agama dan umum agar tidak melahirkan dikhotomi ilmu pengetahuan.
  2. Pendidikan Islam harus mencapai sikap toleran dan lapang dada, terutama dalamperbedaan pendapat dan penafsiran ajaran Islam
  3. Pendidikan Islam harus mengintensifkan pemahaman bahasa asing sebagai alat untuk menguasai dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang semakin pesat perkembangannya
32  Muhajir Noeng , Kepemimpinan Adopsi Inovasi Untuk Pembangunan Masyarakat
      yogyakarta,   Rake Serasin press, 1987, hlm . 13
33 Najati,  Al Qur’an dan ilmu Jiwa Penerjemah Ahmad Rofi’I  Usmani, Pustaka, 1985, hlm. 21.


  1. Pendidikan harus mampu menumbuhkan kemampuan berswadaya dan mandiri dalam kehidupan
  2. Pendidikan harus menumbuhkan etos kerja , mempunyai apresiasi terhadap kerja, disiplin, jujur berorientasi pada nilai.  34
Berangkat dari konsep hirarki epiatemologi pendidikan yaitu Bayany, Burhany, dan irfany,jika dikaitkan  dengan pemikiran pendidikan Hasan langgulung dapat dijumpai konsep pendidikan sebagai berikut :
Pertama , hakekat pendidikan dapat dilihat dari tiga sisi yaitu individu dengan asumsi bahwa manusia mempunyai kemampuan dasar yang terpendam yang bersifat umum yang berbeda antara satu dengan yang lain. Pendidikan dalam hal ini berfungsi untuk memunculkan kemampuan dasar yang tersembunyi tersebut. Sisi Masyarakat dengan asumsi bahwa disamping kemampuan dasar, manusia juga mengupayakan pengetahuan lain yang berasal dari alam. Dalam hal ini pendidikan berfungsi sebagai proses pemindahan kesimpulan yang tidak mampu dilakukan oleh diri sendiri , dan sisi individu dan masyarakat  dimana pendidikan bersifat multi interaksi antara manusia dengan lingkungan yang lebih mengedepankan nilai sosial.
Kedua, tujuan pendidikan terikat dengan nilai, sementara niai yang menjadi tujuan pendidikan dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu: nilai materi, kebenaran dan keindahan atau kesucian ( agama)
Ketiga, Kurikulum pendidikan Islam harus mencakup tiga aspek  yaitu aspek pengetahuan, ketrampilan dan nilai.
Dari konsep pemikiran pendidikan tersebut jika dilihat dari kondisi peserta didik yang menjadi transformasi nilai ia selalu menggolongkan menjadi tiga; yaitu peserta didik tahap pemula (bayany), dewasa (burhany(, dan mereka yang telah matang  baik jiwa maupun intelektual (irfany) . Sementara jika dilihat dari materi ia juga menggolongkan kepada tiga hirarki yang disesuaikan dengan kondisi peserta didik yaitu; tataran empirik bagi tingkat pemula, logik bagi dewasa dan etik bagi mereka yang sudah matang dan mapan, baik jiwa maupun intelektualnya. 35       
                                                         
34 Soeroyo, Pendidikan Islam di Indonesia,antara cinta dan fakta , 1991, Tiara Wacana  , hlm. 42
35 Suyudi , Pendidikan.hlm 275                                                     
                     


G. Kesimpulan

                      Berdasarkan pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
                Dasar (epistemology) yang dijadikan rujukan Hasan Langgulung dalam mengkonstruksi paradigma pemikiran pendidikan Islam adalah : 1) Al Qur’an, 2) Hadits, 3) Ijtihad para Sahabat dan para pemikir Muslim baik klasik maupun kontemporer, 4) Pemikir Barat.
                Hasan Langgulung adalah seorang pemikir kontemporer yang menaruh perhatian besar terhadap upaya Islamisasi ilmu pengetahuan, terutama dalam  bidang yang ditekuni yaitu psikologi dan pendidikan, patut kiranya Hasan langgulung termasuk pemikir kontemporer dan masuk dalam kelompok modernis.
                        Menurut Hasan Langgulung Pendidikan Islam sebagai pengembangan potensi
 pada   dasarnya telah diberikan oleh Allah kepada . Sifat sifat Tuhan yang disebut dalam Al Qur’an disimbulkan dengan nama-nama yang indah (al Asmaul Husna)  yang menyatakan Tuhan sebagai Maha Pengasih (al Rahman), Maha Penyayang (al Rahim), dan lain-lain. Bagi Hasan langgulung kalau sifat Tuhan yang berjumlah 99 itu diaktualisasikan pada diri manusia, ia merupakan potensi yang agung.
                  Hasan Langgulung  menerjemahkan tujuan pendidikan islam kedalam tiga ketegori , yaitu tujuan tertinggi atau akhir (aim) , tujuan umum ( goals) dan tujuan khusus (objectives) . Tujuan umum adalah perubahan yang dikehendaki , yang diusahakan oleh pendidikan untuk dicapai. Sedangkan yang dimaksud dengan tujuan khusus adalah perubahan yang diinginkan yang merupakan bahagian tujuan umum . Tujuan khusus ini merupakan realisasi dari pengetahuan , ketrampilan , tingkah laku, sikap dan kebiasaan yang terkandung dalam tujuan akhir dan umum . Menurut Hasan langgulung tujuan pendidikan baik akhir, umum, maupun khusus , semuanya bersumber dari Al Qur’an dan Hadis.
                  Asas pendidikan Islam menurut Hasan langgulung  meliputi asas sosial, ekonomi, histories dan politik.
                        Langgulung berkesimpulan bahwa kurikulum mempunyai empat unsur utama yaitu :
  1. Tujuan yang ingin dicapai oleh pendidikan , yaitu orang yang bagaimana yang ingin diberntuk melalui kurikulum tersebut.
  2. Pengetahuan ( knowledge) , informasi, data aktifitas, dan pengalaman di mana kurikulum  terbentuk yang lazim disebut mata pelajaran.
  3. Metode dan cara mengajar yang dipakai oleh guru , untuk mendorong murid belajar dan membawa mereka kearah yang dikehendaki oleh kurikulum.
  4. Metode dan cara penelitian yang digunakan untuk mengukur dan menilai kurikulum serta hasil proses pendidikan yang direncanakan kurikulum
          Menurut Hasan Langgulung , evaluasi dalam pendidikan Islam adalah mutlak adanya, karena tujuan pendidikan Islam berlaku untuk sepanjang hayat, evaluasi bukan merupakan tujuan akhir, tetapi merupakan sarana untuk mengukur sampai dimana tingkat keberhasilan pendidikan Islam.
            Konsep Pengembangan Pendidikan Islam Hasan Langgulung
            Hasan Langgulung memberikan konsep mengenai pengembangan pendidikan Islam , yaitu:
1)      Pendidikan Islam  antara teori dan Praktek
2)      Pengembangan Ilmu pendidikan Islam
3)      Paradigma Ilmu pendidikan Islam
4)      Pendekatan Ilmu pendidikan Islam
5)      Modernisasi ilmu Pendidikan Islam.
         





















DAFTAR PUSTAKA


----------Al Qur’an dan terjemahnya, 2005

 Ismail Raji al Faruqy, 1982, Islamisasi Ilmu Pengetahuan, Terjm Anas mahyuddin, Pustaka
             Bandung
Abdurrahman Haji Abdullah ,tt, Pemikiran Islam di Malaysia, Sejarah dan Aliran  Gema Insani
             Press,                    
 Hasan Langgulung, 1991, Kreatifitas dan pendidikan Islam   , Jakarta P. Al Husna
Soeroyo, Pendidikan Islam di Indonesia,antara cinta dan fakta , 1991, Tiara Wacana        
Muhajir Noeng , Kepemimpinan Adopsi Inovasi Untuk Pembangunan Masyarakat,  Yogyakarta,
           Rake Serasin press, 1987,
Usman Najati,  Al Qur’an dan ilmu Jiwa Penerjemah Ahmad Rofi’I  Usmani, Pustaka, 1985
 Osman Bakar, Hierarki Ilmu Membangun Rangka Islamisasi Ilmu, Terj Purwanto, Mizan,
           Bandung, 1997
 Imam Barnadib , Dasar-Dasar Pendidikan, Memahami Makna dan Perspektif  beberapa Teori,
           Jakarta , Galia, 1996
 Imam Barnadib , Beberapa Aspek  Subtansial Ilmu Pendidikan, Andi offset,  1996   Hasan Langgulung, Beberapa Pemikiran Tentang Pendidikan Islam , Bandung Al Ma’arif,   1995.
Hasan Langgulung , 1979, Asas-asas Pendidikan Islam , Jakarta; BP
Hasan Langulung , 1985, Pendidikan dan Peradaban Islam, Pustaka Al Husna
 Harun Hadi Wiyono , 1995 Sari sejarah filsafat barat, Yogyakarta , Kanisius
 Suyudi, 2005, Pendidikan Dalam Perspektif al Qur’an, Mikraj.

Comments (1)

On 14 Maret 2016 pukul 06.04 , Unknown mengatakan...

izin copas ya, buat tugas :)