P : Siapa yang membutuhkan manajemen?
J : Perusahaan (bisnis)
K : Tentu hanya benar sebagian, tetapi belum lengkap . mengapa? Karena menajemen juga dibutuhkan untuk untuk semua tipe kegiatan yang diorganisasi dan dalam semua tipe organisasi,
Dalam praktek, manajemen dibutuhkan dimana saja orang-orang bekerja bersama (organisasi) untuk mencapai suatu tujuan bersama.

            Manusia dalam perjalanan hidupnya selalu akan menjadi anggota dari beberapa macam organisasi, seperti organisasi sekolah, perkumpulan olah raga, kelompok musik, militer ataupun organisasi perusahaan. Organisasi-organisasi tersebut diatas mempunyai persamaan-persamaan dasar, sedangkan perbedaannya hanya beberapa hal saja. Contoh : organisasi perusahaan atau departemen pemerintahan dikelola secara lebih formal dibanding kelompok / organisasi olahraga atau rukun tetangga. Persamaan ini terutama tercermin pada fungsi-fungsi manajerial yang dijalankan.

            Fungsi-fungsi manajerial yang dimaksun adalah bersifat universal, artinya bahwa fungsi-fungsi manajerial adalah sama dimana saja dalam seluruh organisasi dan pada waktu kapan saja. Fungsi-fungsi manajerial ini sama untuk perusahaan-perusahaan besar, sedang, kecil ataupun multinasional, organisasi kemasyarakatan atau semi kemasyarakatan, kelompok-kelompok hoby, dan sebagainya. Walapun pada operasionalnya mungkin diterapkan secara berbeda oleh manajer yang berbeda-beda pula, tergantung pada variabel-variabel seperti tipe orgaisasi, kebudayaan dan tipe anggota (karyawan).

            Seorang manajer efisien adalah seorang yang mencapai keluaran yang lebih tinggi (hasil, produktifitas, performance) dibanding masukan-masukan (tenaga kerja, bahan, uang, dan waktu) yang digunakan.

Dengan kata lain, manajer efisien adalah :
1. Manajer yang dapat meminimalkan biaya pengguanaan sumber daya-sumber daya untuk mencapai keluaran yang telah ditentukan.
2. Menajer yang dapat memaksimalkan keluaran dengan jumlah masukan yagn terbatas.
Efektifitas adalah merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang tela ditetapkan.

            Seorang manajer efektif dapat memilih pekerjaan yang harus dilakukan atau metode (cara) yang tepat untuk mencapai tujuan. Menurut ahli manajemen PETER DRUCKER, efektifitas adalah melakukan pekerjaan yang benar (doing right things), sedangkan efisien adalah melakukan pekerjaan dengan benar (dong things right). Bagi para manajer, pertanyaan yang paling penting adalah bukan bagaimana melakukan pekerjaan dengan benar, tetapi bagamana menemukan pekerjaan yang benar untuk dilakukan dan memusatkan sumber daya dan usaha pada pekerjaan tersebut.

            Contoh : Seorang manjer yang beriskeras untuk memproduksi keju dengan ukuran besar, sedangkan permintaan masyarakat menghendaki keju berukuran kecil. Sehingga manajer tersebut dikatagorikan sebagai manajer yang tidak efektif walaupun memproduksi keju berukuran besar tersebut dilakukan secara efisien.

            Marry Parker Follet mendefinisikan meajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.

            STONER mendefinisikan manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya- sumber daya organisasi lainya agar mencapai tujuaan organisasi yang telah ditentukan.
Stoner menggunakan prosess bukan seni. Mengartikan manajemen sebagai seni mengandung arti bahwa hal itu adalah kemampuan atau keterampilan pribadi. Suatu proses adalah cara yang sistematis untuk melakikan pekerjaan. Menajemen didefinisikan sebagai proses karena semua manajer tanpa memperdulikan kecakapan dan keterampilannya harus melakukan kegiatan-kegiatan yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Proses terdiri dari kegiatan-kegiatan manajemen :
            Perencanaan, manajer memikirkan kegiatan-kegiatan mereka sebelum dilaksanakan. Kegiatan tersebut didasarkan pada berbagai metode, rencana atau logika bukan berdasarkan dugaan atau firasat.

            Pengorganisasian, menajer mengkoorganisasikan sumber daya-sumber daya manusia dan material organisasi. Kekuatan suatu organisasi terletak pada kemampuan untuk menyusun berbagai sumber dayanya dalam mencapai suatu tujuan. Semakin terkoordinasi dan terintegrasi erjaorganisasi, semakin efektif pencapaian tujuan-tujuan organiasasi.

            Pengarahan, menajer mengarahkan, memimpin, dan mempengaruhi para bawahan. Manajer tidak dapat melakukan semua pekerjaan sendiri. Manajer tidak sekedar memberi perintah, tetapi menciptakan iklim yang kondusif/nyaman yang dapat membantu para bawahan melakukan pekerjaan secara baik.

           
Pengawasan, menajer berupaya untuk melakukan pengawasan agar organisasi bergerak ke arah tujuan yang ditetapkan. Bila terjadi kekeliruan, manajer harus membetulakan.

            Sebagai Ilmu Pengetahuan, manajemen juga bersifat universal dan menggunakan kerangka ilmu pengetahuan yang sistematis, mencakup kaidah-kaidah, prinsip-prinsip dan konsep-konsep yang cenderung benar dalam semua situasi manajerial.

            Ilmu pengetahuan manajemen dapat diterapkan dalam semua organisasi manusia seperti : perusahaan, pemerintah, pendidikan, sosial, keagamaan, dan sebagainya. Bila manajer mempunyai pengetahuan dasar manajemen dan mengetahui caramenerapkannya pada situasi yang ada, maka dia akan dapat melakukan fungsi-fungsi manajerial dengan efisien dan efektif. Seorang manajer harus cukup fleksibel untuk menyesuaikan diri dengan situasi baru dan perubahan lingkungan.

           
Majemen dibutuhkan oleh semua organisasi, karena tanpa manajemen, semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit. Ada tiga alasan utama diperlukannya manajemen :

            Untuk mencapai tujuan, baik tujuan organisasi maupun tujuan pribadi.

            Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling bertentangan. Menjaga keseimbangan atara tujuan-tujuan, sasaran-sasaran, dan kegiatan-kegiatan yang saling bertentangan daari pihak-pihak yang berkepentingan dalam organisasi (seperti : pemilik, karawan, maupun kreditur, pelanggan, konsumen, suprlier, serikat kerja, asosiasi perdagangan, masyarakat dan pemerintah).

            Untuk mencapai efisiensi dan efektifitas, suatu kerja organisasi dapat diukur dengan banyak cara yang berbeda. Salah satu cara yang umum adalah efiesiensi dan efektifitas.

            Efisiensi adalah kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan benar. Atau merukapan ratio antar keluaran (output) dan masukan (input).

            Contoh : Penerapan fungsi-fungsi dan prinsip-prinsip dasar manajemen Jepang sebagian besa (95%) mengambil oper cara-cara manajemen barat. Perbedaan yang 5 % ialah yang membuat manajemen Jepang dipandang tidak sama dengan manajemen barat.

            Manajemen jepang pada hakekatnya menitik beratkan karyawan atau sumberdaya manusia sebagai modal utama dan terpenting dalam organisasi. Sedangkan manajemen barat menganggap bahwa para karyawan tidak semata-mata dianggap sebagai salah satu unit produksi, melainkan sebagai manusia-manusia utuh. Jepang dipengaruhi oleh budaya, oleh karena itu, manajemen jepang sebenarnya mirip dengan manajemen partisipatif dalam manajemen barat.

            Kesimpulannya, bahwa dalam aplikasi, manajemen perlu disesuaikan dengan kondisi lingkungan, yaitu fungsi-fungsi dasarnya sama namun wujud kegiatannya berbeda tergantung pada berbaga variabel.

Comments (0)